Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tajamnya Kata

19 April 2022   17:18 Diperbarui: 19 April 2022   17:23 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto pixabay.com

Rangkaian hati yang mengurai makna dalam tiap aksara
Tetiba tertegun oleh tajamnya kata-kata
Menusuk seluruh bagian rasa hingga terluka
Namun sungguh tiada daya

Ingin membalas dan berakibat sama
Kalau membiarkan dalam diam semakin merajalela
Untaian doa tak putus-putusnya
Untuk sebuah perubahan sebuah jiwa

Nurani tak bisa berkata-kata
Memendam dalam hati berharap lupa
Menaikkan permohonan yang tak habis-habisnya
Agar terhindar dari malapetaka

Karena amarah yang menggebu
Karena emosi yang menggunung
Karena keberadaan luka tak dapat terkungkung
Tajamnya kata merobek nada halus di dalam kalbu

Maukah kau menerimanya
Sebuah luka karena kata-kata
Pasti tak akan ada titik temu
Jika rasa berubah menjadi sendu

Jagalah agar kata-kata kita tak setajam dan melukai bak belati menoreh luka dalam
..

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri
18 April 2022

17-2.132

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun