Kini gantian deh Sita yang diam saja mendengar kata-kata Anggi. Anggi pun jadi bingung. Kenapa kini Sita diam saja.
"Ta, koq diem. Apa pendapatmu?"
Sita hanya mengedikkan bahu dan tak tahu harus bicara apa. 'Dhuh salahku pakai mencecar Anggi tadi. Malah begini jadinya, runyam. Anggi mau berhenti menulis. Bagaimana ini. Gara-gara mulutku yang ga bisa menahan kata-kata tadi' batin Sita.
....
Bersambung
...
It's just a fiction.
Written by Ari Budiyanti
19 Maret 2022
40-2.092
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H