Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bubar

17 Maret 2022   06:14 Diperbarui: 17 Maret 2022   16:29 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pexels.com via m.dream.co.id

Aku tidak tahu alasan
Mengapa gejolak kegelisahan
Tak kunjung berjumpa akhir
Hati terus mengajak berpikir

Ada apa gerangan
Mengapa terus saja menusuk-nusuk rasa
Mengapa melunglai segala harapan
Doa terus naik tak ada putusnya

Berharap ketenangan yang hakiki
Abadi dalam damai yang tak tersembunyi
Namun nyatanya susah membendung diri
Seperti ingin bubar dan menyelesaikan segala pekerjaan yang diberi

Bubar
Segala kegelisahan ingin kubuang dari hati
Meski kemudian tak akan ada kabar
Dalam puisi-puisiku lagi

Kelak

...


Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri
17 Maret 2022

34-2.086

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun