Syukur pagi naik
Pada Pemilik Semesta
Kubawa hati yang terluka
Pada cinta-Nya aku mengadu
Bahwa inginku mengapa berlawanan dalam hati
Tak seperti apa yang Dia mau
Seolah segala pedih ingin merajai
Pengampunan
Itu yang selalu terngiang
Tak layak diriku terus membenci orang
Tak boleh aku menyimpan kebencian
Itu kutahu
Karenanya kubutuh pertolongan
Menekan semua rasa marah supaya sirna dari kalbu
Agar hatiku tulus dipenuhi doa-doa dalam rangkaian
Kini jika aku masih harus melangkah lagi
Bantu aku memilih jalan sendiri
Tak perlu mempertahankan apa yang sudah pergi dari hati
Meski akan butuh waktu lama melewati
Masa-masa pedih karena seorang sahabat yang harus kutinggalkan dalam kenangan
Bagaimana caranya oh Sang Pemelihara alam raya nan luas
Mungkinkah dengan berhenti saling menyapa dalam kata
Namun bagaimana melarang hati yang masih saja menguntai doa untuknya tanpa batas
Biar waktu yang nanti "menjawab"
....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri
#PuisiDoaRi
13 Maret 2022
25-2.077
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H