Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perputaran

11 Maret 2022   10:20 Diperbarui: 11 Maret 2022   11:28 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pixabay.com

Selalu ada waktunya
Kala terang dengan benderang
Kala gelap yang lelap
Atau mendung yang membayang

Pun demikian dengan rasa dan kisah kita
Ada gerhana di hati yang mendera memberi pekat
Ada bahagia yang menyimpul semangat
Dan ada kalanya keduanya senyap

(Numb)
Kosong
Hampa
Tanpa rasa
Bahkan kita
Telah sirna
Segala cerita

Mungkin ini masanya kau dan aku melangkah pergi
Dalam perputaran kisah yang ada
Tertoreh kebersamaan saat masih sejalan
Dan perpisahan tak terelakan saat beda yang tajam

Hanya cara itu seolah kejam
Namun jauh lebih baik
Agar kita tak lagi saling menarik
Dalam pedih yang terus bertambah

Dan luka makin dalam meninggalkan bekas
Jadi
Kita tak ada lagi kata bersama
Itu jauh lebih baik
Iya
Mungkin
Dari sudut pandangku semata

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri
11 Maret 2022

20-2.072

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun