senja yang tak lagi berjejak
Tak mampu ditelusuri netra yang benderang
Karena banyaknya kabut yang turun terserak
Mengaburkan mata hingga membatasi jarak pandang
Menunggu dingin malam menyelimuti kaki pegunungan
Sampai mata tak mampu memandang karena gelapnya
Cahaya bulan dan bintang juga bersembunyi di balik mendung awan
Astaga aku bahkan hampir melupakan kunang-kunang yang banyak bersembunyi di dalam kediaman mereka
Itu karena alam yang kuperhatikan dengan lepas
Bahwa ada senja yang terkelupas
Menyisakan semilir angin yang bergerak bebas
Hingga akhirnya senja benar-benar menyisakan duka yang deras
.....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri
11 Februari 2022
28-2.030
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H