Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mendung Menggantung

5 Februari 2022   12:51 Diperbarui: 5 Februari 2022   21:11 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay.com

Siang tak lagi nampak teriknya
Mentari seolah sedang malu-malu saja
Bersembunyi di balik awan-awan yang bertebaran
Sesekali beristirahat pada musim penghujan

Mendung menggantung menghias langit
Warna kelabu merata di angkasa
Sayup terdengar suara air yang tercurah perlahan mendinginkan suasana
Pejalan kaki mencari perteduhan di sebuah lorong sempit

Deras semakin deras
Hawa dingin menyelimuti bersama percikan air
Mengapa juga sebuah payung harus dari ingatan telah terlepas
Terjebak sendiri dalam penantian hujan yang terakhir

Keluhan tak lagi meringankan beban
Makian tak membuat keadaan menghangatkan badan
Percuma apa yang bisa dikata
Selain sebuah sikap hati menerima

Lantunan doa dinaikkan tak putus-putusnya
Harapan akan berhentinya hujan yang dicurahkan begitu saja
Seandainya mampu membaca pertanda
Mendung menggantung sebagai alam yang berbahasa

Ah sesal tak ada guna
Menikmati dalam gigil yang mendalam
Hingga akhirnya tak sadar mata terpejam
Dingin dan derasnya hujan menjadi terbiasa terasa

.....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri
5 Februari 2022

14-2.016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun