Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Asap Rokok Hampir Membunuhku

8 Oktober 2021   21:16 Diperbarui: 8 Oktober 2021   21:23 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di suatu masa yang lampau
Semenjak usia dini
Bahkan sejak masa dalam rahim ibu
Tak bisa menghindari

Saat lingkungan dikelilingi para perokok aktif
Ketika asap rokok begitu terbiasa menemani
Bukan karena kebiasaan merokok ada pada diri
Namun sebuah akibat dari banyak insan tak bisa menahan ingin yang atraktif

Tumpukan asap mengendap di paru-paru
Himpunan asap menyesakkan pernafasan
Hingga suatu saat tak bisa lagi menahan
Ambruk dan menempuh rangkaian perawatan

Ada amarah
Ada kesal
Ada benci
Mengapa menimpa
Mereka yang tak pernah merokok

Tak bisa dipertentangkan jika memikirkan kepuasan sendiri
Tak bisa dibicarakan jika fokus pada kenikmatan pribadi
Hanya ada lupa yang sering sengaja dibiarkan melanda
Setiap anggota keluarga yang terdampak asap rokok dan menderita

Aku hampir mati karena tumpukan asap rokok yang terhirup sejak masa kecilku
Aku hampir tiada lagi di bumi karena penyakit yang menggerogoti paru-paru

Rangkaian pengobatan tanpa henti dalam konsistensi
Seolah memberi kesempatan kedua menjalani kehidupan yang hampir menemukan titik akhir di sebuah tepi

Dan masihkah asap-asap rokok itu menyelimuti langit cerahku yang kembali meredup dari bahagia karena terkoyak oleh rusaknya udara segar

..
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
8 Oktober 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun