Saya tidak terlalu sering membelanjakan uang untuk membeli baju. Jadi kebutuhan saya pada bagian ini tidak terlalu banyak. Paling jika sesekali saya mencuci pakaian di laundry akan ada pengeluaran tambahan. Ini jarang saya lakukan. Hanya sesekali saja kalau pekerjaan saya banyak dan tidak sempat mencuci sendiri.
Saya membeli keperluan bulanan berupa sabun cuci atau detergen dan pernak-pernik lainnya untuk kebersihan pakaian yang saya miliki.Â
Selanjutnya uang yang masih tersisa juga sudah ada bagian-bagiannya. Salah satunya adalah memberikan uang bulanan untuk mama saya.Â
Seberapa banyak pun pemberian saya ke mama tidak akan pernah cukup untuk membalas cinta kasih dan pengorbanan mama selama ini. Jadi memberi uang setiap bulan pada ibu yang saya panggil selalu dengan sebutan mama adalah hal yang wajib buat saya.Â
Kebutuhan lainnya yang sekarang menjadi tanggungan saya tiap bulan adalah pembayaran uang PDAM di rumah mama. Meskipun saya kos, namun tidak menutup mata pada kebutuhan di rumah mama.
Kalau masih ada uang yang tersisa, saya selalu menyisihkannya untuk ditabung. Komitmen untuk menabung tiap bulan sudah membuahkan hasil.
Saya mempunyai dana cadangan jika sewaktu-waktu dibutuhkan mendadak. Iya,uang tabungan.
Pandemi yang melanda Indonesia memberi dampak yang tidak kecil untuk kehidupan keluarga terdekat saya. Ini menjadi sebuah pilihan dan seperti dilema.Â
Apakah tetap bersiteguh dengan prinsip menabung tiap bulan, atau menggunakan uang tersebut untuk menolong keluarga yang membutuhkan?Â
Ketika berkeinginan kuat tetap menabung tiap bulan, ternyata uang tidak cukup. Uang pemasukan selalu habis tiap bulan demi memberi bantuan pada anggota keluarga lainnya.
Mereka membutuhkan uluran tangan dan mengalami kehidupan lebih sulit karena pandemi. Bahkan dalam beberapa kesempatan, saya sampai terpaksa mengambil uang tabungan sebagian untuk menolong dan menopang kehidupan mereka.Â