Mengintip di sudut atas sebelah sana dengan kerjap sinarnya
Menyapa bumi dengan malu-malu tak seperti biasanya
Bersembunyi di balik awan-awan putih bak salju
Mengawasi bidadari cilik yang menyambut pagi dengan sepenuh kalbu
Lihatlah
Dia sudah bangun sepagi ini
Menghitung embun yang terjerat rerumputan
Membelai kabut yang menyapu wajah ayu dan lembut
Memberikan rangkaian nada-nada romantis nan manis
Burung-burung berkicau riang di sekitarnya
Saat sang bidadari cilik melemparkan senyum teramah yang dimiliki
Sambil menebarkan bebijian dan disambut bahagia
Seolah menyiapkan sarapan pagi pada mahluk-mahluk kecil bersayap sepasang nan suka terbang
Tak terlihat sedikitpun gurat sendu di wajahnya
Ada optimisme besar tersimpan dalam raut muka
Seolah memanggil mentari agar sesegera mungkin menampakan diri
Tanpa harus diselimuti awan-awan di langit pagi
Ini adalah sebuah nyanyian dalam rupa sajak pagi
Bukan semata untaian diksi
Namun semangat berjuang sang bidadari
Menerima pagi sebagai anugerah ilahi
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
2 Oktober 2021
1775 ~ 3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H