Apapun alasan Kompasiana berkaitan hal ini, saya tetap merasa kalau Kompasiana menunjukkan niat baiknya dalam memperhatikan karya fiksi. Jadi para rekan fiksianer, mari kita makin giat menulis karya fiksi untuk mewarnai dunia literasi di Indonesia.
Saya merasa nyaman menulis karya puisi sebagai bagian fiksiana karena beberapa alasan:
1. Menulis puisi menolong saya menyegarkan kembali pikiran. Banyaknya beban pekerjaan seringkali menyita waktu dan membuat saya terbebani. Berpuisi membuat saya merasa lebih rileks atau merasa lebih santai.Â
2. Menyalurkan ide-ide yang berkelebatan di kepala dan memenuhi pikiran. Inspirasi yang muncul bisa dari mana saja. Seringkali itu memenuhi pikiran saya dan harus dituangkan dalam kary puisi. Ini yang membuat karya-karya puisi saya sering bermunculan di sini.
3. Menambah perbendaharaan kata atau memperkaya kosakata. Jika saya membaca buku dan menemukan kosakata baru, ada kalanya saya juga tuangkan dalam karya puisi saya. Bukan hanya itu, jika saya ingin menuliskan kata-kata yang berbeda, atau tidak monoton, saya akan mencari padanan kata di kamus Bahasa Indonesia. Bukankan ini menambah kosakata?
4. Menyemangati diri dalam menyalurkan dan mengembangkan talenta menulis yang Tuhan berikan pada saya. Puisi-puisi saya mungkin sederhana dan lugas, namun saya menikmatinya. Ini menolong saya memotivasi rekan lain bahwa berpuisi itu tidak sulit. You can do it.Â
Itu 4 hal alasan saya suka berpuisi. Saya menuangkannya dalam artikel di Kompasiana.Â
Mari menulis karya fiksiana yang bisa menginspirasi dalam kebaikan para pembaca juga memotivasi mereka semakin giat menulis. Kita bersama bahu membahu ramaikan literasi di Indonesia.
Iya, Fiksiana mendapatkan tempat istimewa di Kompasiana dan di hatiku.
...
Written by Ari Budiyanti
Karya ke-1760 Keseluruhan di Kompasiana
Tulisan ke-31 di bulan September 2021 yang tayang di Kompasiana.