Aku terhenyak dalam diam tak terperi
Saat menemui perihnya nyata yang tak terpungkiri
Pada titik-titik rindu yang tak bisa berhenti
Mengalir bersama hanyutnya aliran air tanpa tepi
Menitik lembut pada bunga kecil putih berseri
Nan terlindung manis dalam balutan daun penumpu warna-warni
Namu kata mereka itulah sang bunga sejati
Yang keindahannya sering tersembunyi
Tanpa ragu aku menilik pada si kecil bunga merekah
Segala pahit berganti lega melimpah
Sekecil itu namun begitu indah
Ada pemeliharaan sejati Sang Pemilik bumi
Pada sebuah senja dalam perenungan diri
Aku belajar satu lagi hal baik dalam sebuah kesederhanaan yang tercipta
Bunga bugenvil kecil indah dalam pandangan mata
Mengingatkanku pada sebuah pemahaman akan sebuah karya pemeliharan yang abadi
…
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
3 September 2021
Puisi ini sudah tayang di YPTD
Tulisan ke-18 bulan September di Kompasiana
Karya ke-1747 keseluruhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H