Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Patah

16 Juli 2021   12:05 Diperbarui: 16 Juli 2021   12:16 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto Shutterstock via kompas.com

Pendar pagi telah menggoyahkan kaki
Pada sebuah nada sepi di hati
Ingin sekali mengatasi
Segala gulana yang melanda nurani

Ketika jarak hati terbentang jauh
Pedih dan tak kuasa menahannya sungguh
Namun jika kembali kupikirkan baik-baik
Mungkin itulah hal yang unik

Bukan suatu kebetulan semata
Bahwa semua membawa makna
Jika sebuah relasi telah patah
Mungkin pertanda harus jauh melangkah

Berat namun pasti bisa dijalani
Sama seperti segala kisah lama
Yang segera terlalui
Karena tak berhenti waktu dan putarannya

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
16 Juli 2021

Karya ke-1669

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun