Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pemahat Kata

8 Juli 2021   15:40 Diperbarui: 8 Juli 2021   15:42 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay.com

Ada satu tema yang mendunia
Membuat cemas banyak jiwa
Tak urung menumpahkan air mata
Pun pada hati sang pujangga

Kata demi kata menyayat sukma
Larik demi larik penyusun bait menghujam rasa
Larut dalam duka tiada akhir
Seolah ingin semua menyatu dalam pikir

Sang pujangga si pemahat kata
Kini tak bisa lagi menguntai makna
Seluruh kosakata yang menjelma
Hanya rangkaian nada-nada lara

Sampai kapan hai pujangga
Kan kau simpan pahatan-pahatan kata bahagia
Mengurai semua lara jiwa
Menghentikan laju air mata

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
8 Juli 2021

Karya ke-1644

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun