Pada rasa di dada yang sedang menyesak mengapakan mendesak sangat sesak
Perihal apakah mengganggu batin yang tulus memberi pada sesama
Adakah sebuah pertentangan kepentingan atau sekedar menghindar
Apapun alasan yang diberikan padaku hanya bisa kuterima
Aku marahkah pada diri? Mungkin iya karena terlalu peduli
Aku kecewakah pada hati? Mungkin iya jika sangkaku sudah terlalu banyak memberi
Karena ide-ide di kepala yang masih Tuhan anugerahkan setiap waktu
Kini akan kurajut sendiri hanya untukku semata
Maaf jika kecewa sudah membuncah di nurani
Bukan aku tak mau peduli lagi kini
Hanya ingin membatasi sanubari dari luka yang terus ditambahkan
Biarlah cukup sampai di sini kebaikan hati yang tercurah tulus selama ini
Agar pahit rasa berakhir bersama perginya diri dari segala yang berat kutinggalkan
Pada setangkup kecewa di genggaman tangan sebenernya mengalir melalui pembuluh darah dari hati yang tersakiti berulang kali
Semoga jiwaku dipenuhi indahnya pengampunan dari Sang Khalik yang bertahta di surga mulia
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
26 Juni 2021
Artikel ke-1608
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI