Kala itu petang belum menyapa
Masih bisa kulihat secercah jingga
Menerobos rimbunnya dedaunan beringin
Menelan segala sepi yang mengelilingi ingin
Aku ingat pada sebuah lubang di hati
Yang biasanya tertutup rapi
Oleh rindu yang berapi-api
Pada kekasih di sebuah benua yang tak tergapai
Rindu terus membuncah dalam angan yang menari
Seolah beterbangan bersama kupu-kupu di pepohonan
Membawanya sejauh-jauhnya pergi
Lalu hilang di rimbun dedaunan
Kini hati tak pernah lagi mampu terisi
Bentangan rasa yang lama tak lagi bisa
Berlabuh di pantai nurani
Karena telah habis segala cinta
....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
2 Juni 2021
Artikel ke 1564
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H