Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Hari Bumi Sedunia dan Cara Mengajari Siswa Memanfaatkan Barang Bekas Kemasan Plastik

22 April 2021   22:48 Diperbarui: 22 April 2021   23:23 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Tangyar FB Page Kementrian Pertanian RI

Hari Bumi Sedunia diperingati setiap tanggal 22 April setiap tahunnya. Saya sebagai seorang pendidik juga ingin berperan nyata dalam menumbuhkan rasa cinta lingkungan pada anak-anak didik saya. 

Bumi tempat kita tinggal harus dijaga sejak dini. Anak-anak pun harus sejak kecil dimotivasi dan diberi teladan untuk mencintai bumi.

Salah satu cara yang saya lakukan adalah dengan mengajarkan pada siswa untuk memanfaatkan barang bekas, terutama dari plastik. Jangan menjadikan barang-barang bekas tersebut menjadi sampah plastik yang merusak lingkungan. Seperti yang kita ketahui, plastik butuh waktu yang sangat lama untuk terurai.

Bertepatan dengan hari bumi yang diperingati hari ini, 22 April 2021, saya akan menuliskan kisah saya mengajar siswa di kelas. Barang bekas yang ada di rumah sebenarnya bisa dijadikan bahan untuk membuat kerajinan. 

Salah satu contohnya adalah botol plastik bekas kemasan air mineral. Jika botol plastik tersebut bisa dimanfaatkan kembali atau reuse, anak-anak sebenarnya sedang menunjukkan peduli lingkungan. 

Mereka sedang menunjukkan sikap mencintai bumi secara sederhana. Mengurangi sampah plastik dari rumah. Bekas botol air mineral dari plastik bisa digunakan untuk membuat tempat pensil yang menarik. 

Caranya pun sederhana. Siswa hanya perlu memotong botol plastik menjadi dua bagian dan menggunakan bagian bawah untuk dihias menggunakan cat warna. Setelah kering, botol plastik tersebut sudah menjadi tempat pensil sederhana kreasi sendiri.

Dokpri - pertumbuhan dari biji kangkung. Usia 3 hari.
Dokpri - pertumbuhan dari biji kangkung. Usia 3 hari.
Selain botol bekas, kemasan plastik lainnya bisa juga berasal dari bekas tempat kue atau makanan lainnya. Jika bentuknya persegi panjang yang pipih, bisa juga digunakan untuk tempat menyemaikan biji tanaman.

Anak-anak bisa mulai mencoba menanam biji-bijian dengan cara menyemaikan terlebih dahulu menggunakan bekas kemasan plastik tersebut.
Saya sudah mempraktikannya juga dan berhasil.

Bibit cabai dan bibit pokchay. Dokpri
Bibit cabai dan bibit pokchay. Dokpri
Saya menggunakan kemasan plastik bekas kue untuk dijadikan tempat menyemai  aneka biji tanaman mulai dari kangkung, bayam, pokchay, tomat, dan cabai. Cara ini cukup menyenangkan dan sederhana. Bahan yang dibutuhkan juga mudah didapat
Dokpri
Dokpri
Media tanam yang saya gunakan adalah tanah yang sudah diberi pupuk. Lalu setiap hari disiram dengan semprotan kecil. Menanam bij-bijian, siswa mempelajari bagaimana mengembangkan sikap sabar menunggu pertumbuhan biji. 

Bukan hanya itu, anak-anak juga belajar untuk mencintai bumi dengan memedulikan lingkungan. Barang bekas lainnya adalah kemasan dari styrofoam. Ini juga bisa dijadikan tempat untuk menyemai biji tanaman.

Dokpri. Bibit kangkung yang berhasil disemai.
Dokpri. Bibit kangkung yang berhasil disemai.
Anak-anak belajar disiplin dalam merawat tanamannya sendiri. Biji-bijian yang dipilih bisa beragam dan diusahakan yang mudah tumbuh. Sayuran yang saya tanam di atas termasuk jenis yang bijinya cepat tumbuh dan bisa diamati dalam hitungan hari.

Jika sudah tumbuh makin besar, bisa ditanam di pot atau polybag agar lebih mudah perawatannya

Dokpri: tomat yang berhasil tumbuh dari biji
Dokpri: tomat yang berhasil tumbuh dari biji

Ini adalah cara sederhana yang saya ajarkan pada siswa untuk mencintai bumi secara nyata. Mengurangi sampah plastik di lingkungan tempat tinggal mereka dengan memanfaatkannya kembali.

Bagaimana dengan Anda? Apa cara Anda untuk mencintai bumi? Kalau murid-murid saya bisa, kita semua sebagai orang dewasa pasti lebih bisa lagi. 

Sumber foto: FB page KLHK
Sumber foto: FB page KLHK
Pemerintah juga sudah menggalangkan program berkesinambungan dalam menyediakan bibit pohon gratis yang siap ditanam. Apakah Anda sudah pernah mencoba menanam pohon Anda sendiri? Saya yakin sebagian dari kita sudah melakukannya.


Semoga bagi yang belum, bisa lebih termotivasi untuk ambil bagian dalam program bermanfaat dan menarik ini. Selain itu ada pula program penyediaan bibit produktif oleh KLHK.

Sumber foto: FB page KLHK
Sumber foto: FB page KLHK
Bibit produktif merupakan tanaman berkayu yang menghasilkan buah dan memiliki nilai ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta berfungsi sebagai tanaman penghijauan. Program ini telah berlangsung sejak tahun 2016. (Sumber FB page KLHK).
Sumber foto: FB page KLHK
Sumber foto: FB page KLHK


Mari kita semua peduli bumi, cintai bumi tempat kita tinggal dan merawatnya sepenuh hati. 

Selamat Hari Bumi Sedunia

Salam lestari.

...

Written by Ari Budiyanti

22 April 2021

Artikel ke-1484

....

Sumber pustaka:
1. Buku Penilaian Bupena Jilid 2 C, Merawat hewan dan tumbuhan-tema
2. Buku Penilaian Bupena Jilid 2 D, Hal:148-149. Membuat kerajinan dari barang bekas.

3. Facebook Funpage Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun