Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kartu ATM yang Tertelan (Kisah Sebuah Senyuman)

27 Maret 2021   21:35 Diperbarui: 27 Maret 2021   22:01 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pixabay.com

Terpaku terdiam tak berdaya
Saat kartu sakti itu mendadak tiada
Tak kunjung muncul di hadapan
Setelah masuk ke mesin yang digunakan

Ada resah karena itu satu-satunya yang terbawa di tangan
Ingin teriak namun sungguh malu
Diam beberapa saat di hadapan mesin itu
Harap-harap cemas bila kartu ATM tertelan

Hingga dari belakang terdengar sebuah sapaan
Ada apa gerangan nampak kegelisahan
Insan nan rupawan menyatakan kepedulian
Menunjukkan padaku letak kesalahan

Ada tanda silang di bagian atas
Pertanda tak bisa digunakan untuk transaksi penarikan
Aku terbengong menyadari kecerobohan
Hingga menunggu terasa melewati batas

Tetiba ada bunyi dari mesin
Pertanda kartu ATMku dikeluarkan
Ada girang terlontar dari batin
Hingga kuserukan Puji Tuhan

Insan memesona itu ikut tersenyum menawan
Sembari ikut mengucapkan kebahagiaan
Akibat kartu ATM yang sempat tertelan
Aku mendapat sebuah kisah senyuman yang tak terlupakan

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
27 Maret 2021

Artikel ke 1435

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun