Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air Mengalir untuk Lestari (Selamat Hari Air)

22 Maret 2021   13:10 Diperbarui: 22 Maret 2021   13:10 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: FB Page KLHK

Siapakah tak butuh air segar
Penyuplai kebutuhan utama
Tak hanya membuat badan bugar
Pun semangat menyala-nyala

Fokus menjadi lebih baik
Jika kebutuhan air terpenuhi
Kinerja pekerjaan menjadi apik
Bila air bersih terkonsumsi

Namun air itu tak hanya bagian manusia
Sepanjang kehidupan terlingkupi
Dunia hewan pun tumbuhan juga
Adakah air terus tersedia sepanjang hari

Kala hujan melimpah air
Kala kemarau kehilangan air
Namun hingga kapankah akan lestari
Bila pelindung air tanah ditebangi

Ini Hari Air Sedunia
Kembali kudiingatkan segera
Adakah satu karya nyata
Terlibat aktif dalam pelestariannya

Bila kulayangkan pandang pada lautan
Ada kiranya sampah-sampah berenang tak hanya satu
Menjadi pencemar pada air nan luas itu
Ulah siapakah yang merugikan

Atau saat kutatap ke angkasa tinggi
Mendung menggelayut hitam pekat
Meluruhkan sebanyak-banyaknya air ke bumi
Namun tak bisa tertahan lagi karena hilangnya akar nan lebat

Meski tak semua insan itu sama
Masih banyak yang peduli pula
Mari mulai aktifkan diri
Air mengalir untuk lestari

Selamat Hari Air Sedunia

 ...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
22 Maret 2021

Artikel ke 1423

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun