Wahai merah marun nah megah
Merupa pesona dewi malam yang indah
Yang memberi kesejukan sebagai anugerah
Pada kedua kaki yang mulai lelah
Perjalanan itu memang tak pernah jauh
Hanya sebatas naik dan turun tangga
Namun jika berulang kali dalam seharian penuh
Tetap saja terasa ada yang beda
Demi cinta pada keluarga
Kasih sayang tak memandang rasa
Bila bahagia dirasakan mereka
Mungkin itulah terbaik untuk dijalani meski tanpa jeda
Tak bisa dipungkiri raga memiliki batasannya
Jika tak lagi kuasa memberikan kuatnya
Pastilah istirahat menjadi pilihan utama
Sambil memanjakan sepasang netra
Kau tahu mawar merah marunku
Mekarmu telah mengurai lelah
Membuat tersenyum di sudut kalbu
Menghibur sepasang kaki yang tak kuat lagi melangkah
 ..
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
6 Maret 2021
Artikel ke 1393
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H