Gelap itu sudah identik dengan langit malam
Gemintang rindu juga ikut melenyap bersama senyap
Seolah ikut tertelan oleh lautan dalam
Tiada bekas tersembunyi di balik rasa yang pengap
Anehnya hati manusia kadangkala
Mengapa masih mau juga menderita
Demi apa yang diperjuangkan dalam hampa
Lalu tanpa tahu berakhir nestapa penuh duka
Padahal malam itu selalu datang
Waktu yang disediakan untuk beristirahat dalam rasa sayang
Pada diri sendiri yang rajin berjuang
Agar tak melupa cara bahagia tanpa meradang
Malam itu akan selalu menyapa kembali
Memberi hati sebuah makna tersendiri
Jika terus menggelayutkan perih di dalam malam sunyi
Hadirnya akan membuat semakin tak tersambut di nurani
Berdamailah dengan hadirnya sang malam
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
10 Februari 2021
Artikel ke 1334
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H