Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.992 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 1-12-2024 dengan 2.384 highlights, 17 headlines, 112.227 poin, 1.131 followers, dan 1.311 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Biarkan Aku Mencintai Menulis (Saja), Ya Diary

10 Januari 2021   08:47 Diperbarui: 10 Januari 2021   09:00 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pixabay.com

Hai Diary

Aku menyapamu lagi pagi ini. Kamu tahu tidak kalau ini tulisanku yang ke 1263 loh di Kompasiana. Aku mau cerita padamu ya Diary. Kalau jumlah yang sekarang kudapati selama dua tahun karena alasan sederhana sekali.

Aku mencintai menulis. Itu saja loh, Diary. Kalau membaca buku memang sudah kebiasaanku sejak kecil. Keluargaku sangat suka membaca, terutama almarhum Bapak. Kalau hari Minggu begini, pagi-pagi pasti sudah putar musik dan duduk manis membaca koran.

Aku jadi rindu Bapak, apalagi pas hari ini Minggu pagi. Bapak suka musik campur sari. Aku kenal musik tersebut dari Bapak. Aku juga sering dibawakan koran-koran lama yang masih bagus dan layak baca. Bukan koran baru. Kalau koran baru, Bapak baca di kantor.

Kata Bapak meski koran lama tetap masih bagus dan banyak ilmu di sana. Aku kan suka gambar-gambar yang menarik. Kalau aku temui itu di koran, akan aku gunting dan jadikan kliping. Bapak bilang tidak apa kalau mau gunting koran bekas.

Aku baru memahami sekarang, dengan suka membaca sejak kecil, Bapak sedang mengajariku banyak sekali kosakata baru. Bukan hanya itu, kalau Bapak di rumah, Bapak juga suka mendongeng untuk kami anak-anaknya yang masih kecil pada waktu itu.

Ternyata dengan mendongeng, Bapak sedang mengajariku banyak nilai moral yang bisa kulakukan. Aku bukan hanya belajar tentang tokoh-tokoh dalam dongeng, tapi juga bagaimana karakter mereka. Yang baik bisa dicontoh, yang jahat ya dijauhi.

Ibu juga rajin membacakan cerita dari buku besar milik keluarga kami. Buku yang sangat tebal. Satu buku kisah dongeng, satu buku kisah Alkitab. Ada dua buku besar yang Ibu punya di masa kecilku.

Kebiasaan membaca terus berlanjut. Bapak dan Ibu berhasil menanamkan rasa cintaku pada membaca. Berhasil membuatku haus akan ilmu.

Banyak buku bacaan sudah kuhabiskan sejak masa kecilku. Meski, tidak semua buku adalah koleksi kami, ada banyak kubaca dari koleksi tetanggaku.

Karena itulah, sekarang terasa mudah buatku menulis di Kompasiana. Begitu ada ide, semua meluncur begitu saja. Kumpulan kosakata sudah tertanam di kepala dan ingatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun