Bibim masih ada di sisi padang runmput lainnya. Beberapa kambing lain, teman Bibim berdatangan. Mereka makan dengan senang sambil bersendau gurau. Merkea tidak peduli dengan kehadiran Moo.
Mereka sudah tahu kalau Moo sangat sombong. Kini dia benar-benar kesepian di padang rumput yang luas itu. Sapi-sapi yang ada di sana, satu peternakan dengannya pun tak ada yang mau bicara.
Moo tiba-tiba merasa sedih. Ternyata selama ini satu-satunya yang membuat dia merasa disayangi adalah sapaan hangat dari Babau. Babau yang ramah, tetap menyapa dan mengajak bicara meski lebih sering tidak mendapat balasan.
Moo mendekati Bibim pada waktu kambing lain jauh dari mereka. "Bibim selamat pagi, apakah kamu mendengar kabar Babau? Kira-kira dia akan kembali ke padang rumput ini kapan ya?"
Bibim terkejut mendapat sapaan dari Moo. Bibim adalah kambing tua yang bijaksana. Bibim bisa merasakan kesedihan Moo dan kesepian yanh dirasakan Moo.
"Babau tidak akan kembali kemari lagi, Moo. Di desa yang sekarang tempatnya tinggal ada padang rumput lainnya. Dia pasti sudah senang dengan teman-temannya di sana."
Moo merasa sedih mendengar jawaban Bibim. Raut wajahnya terbaca oleh Bibim. "Moo, belum terlambat untuk berubah menjadi sapi yang ramah. Babau sudah memberimu contoh. Cobalah menyapa teman-temanmu di sini. Bersahabatlah dengan mereka. Kau tak akan merasa kesepian lagi."
Moo sebenarnya malu, tapi dia melakukan apa yang dinasehatkan Bibim padanya. Moo mulai mengikuti cara Babau menyapa teman-temannya. Awalnya memang sapai-sapi lain merasa heran dan tidak terlalu membalas sapaannya.
Moo jadi ingat saat dia tidak mau membalas sapaan Babau. Rasanya sedih dan seperti tidak dihargai. Tanpa sadar Moo menangis. "Maafkan aku Babau. Ternyata begini rasanya ketika sapaan kita tidak dijawab. Aku sudah sering melakukannya padamu." kata Moo dalam hati.
Bibim melihat Moo menyesal dan menangis. Diajaknya teman-teman untuk berkenalan dan bersahabat dengan Moo. Awalnya mereka memang menolak ajakan Bibim. Tapi karena sudah diberitahu bahwa Moo sudah berubah, merekapun mau berteman dengan Moo.
Sejak saat itu, Moo menjadi sapi yang ramah seperti Babau. Moo kadang ingin sekali bisa bertemu dengan Babau untuk berterimakasih karena selama ini sudah selalu ramah pada Moo meski sering didiamkan olehnya.