Ah betapa perih menusuk ke ulu hati
Betapa pedih mengurai air mata yang makin mengering
Luka karena ditinggalkan yang mungkin selamanya menggalaukan nurani
Seperti mendengar bel keras melantun terus berdering
Memekakan telinga batin yang meronta karena duka
Perpisahan karena kepergian dalam misteri
Kepada Yang di Atas sana saja Sang Pelipur Lara
Bisa mempercayakan kesembuhan dan pemulihan dari kesedihan tak bertepi
Pada Tuhan Sang Empunya Kehidupan
Menyerahkan dengan rela semua kenyataan yang tak terjawab siapa
Dalam aneka pergolakan yang mereka bilang hanya katanya
Tanpa ada sejatinya penjelasan yang memuaskan dahaga
Dahaga akan fakta sesungguhnya
Ah Tuhan, Engkaulah Sang Pemegang segala rahasia perjalanan manusia
Tak satu tersembunyi dari rajutan karya Asta-Mu yang kuasa
Kini hanya sanggup kupasrahkan dalam segala rela pada kehendak Sang Pemilik hidup para insan dunia
Pada mereka yang kehilangan dalam berbagai tanda tanya
Kutuliskan sebuah doa tulus sepenuh hati
Bahwa Tuhan tak pernah salah dalam segala jalan-Nya
Segala yang tak terpahami nurani dan akal budi
Mungkin itulah yang harus dijalani kini
...
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
5 Januari 2020
Artikel ke-1252
...
Asta = tangan dalam bahasa Jawa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H