Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senjaku Telah Ditelan Malam

23 November 2020   21:41 Diperbarui: 23 November 2020   21:59 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: dok boredpanda/ Mihail Minkov via inet.detik.com

 Malam telah menelan senjaku
Guratan-guratan jingga di angkasa telah hilang
Ada sepenggal kisah yang ikut terbawa pulang
Oleh perginya senja karena telah tiba waktu

Terkadang aku ingin menahan senja
Agar malam tak menggantikannya
Karena senja memberikanku banyak cerita
Namun malam menggoreskan luka

Bulan dan bintang juga kadang tiada
Di penghujung musim akhir tahun
Hanya ada deras hujan yang memeluk dunia
Meninggalkan sejenak kehangatan yang susah payah dibangun

Inilah alasan mengapa aku tak ingin menyambut malam
Karena hadirnya kadang memagut harapan
Membuatku hanyut dalam mimpi kelam
Yang kian mengganggu pikiran

Senjaku telah ditelan malam
Begitu pula hatiku dirundung kesedihan mendalam

...
Written by Ari Budiyanti
#puisiHatiAriBudiyanti
23 November 2020

Artikel ke 1179

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun