Pagi pernah kulantunkan puisi
Siang terkadang mengalun untaian bait
Senja menjadi tempat peraduan rasa hati
Malam kini yang sedang menyandera pahit
Kuketuk jendela rumah itu
Meski kutahu waktu telah petang
Dan selalu tertutup bersama pintu
Terkunci dalam hening yang membentang
Kuberanikan diri menunjukkan harapan
Pada hati yang samar terpuruk di balik jendela
Meski seolah telah terhambat rintangan
Namun masih kumencoba membuka asa
Besar rinduku menatap ceria di mata yang memancarkan riang
Pun tawa riuh senang di sela-sela canda
Yang makin hari semakin menghilang
Tersembunyi rapat di balik jendela
Ku kembali mencoba mengetuk jendela malam
Dengan rangkaian kata doaku
Untukmu sahabat karib dari relung hati terdalam
Kembalikan lagi semangat berkarya dan ceria
...
Written by Ari Budiyanti
24 September 2020
#PuisiHatiAriBudiyanti
Artikel ke 1057
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H