Aku teringat kala perkenalan
Tak pernah pula kita bersua muka
Namun hingga kini terus kurasakan
Begitu banyak kebaikan terjelma
Saat aku berkeluh kesah pun kau sudah siapkan telinga
Saat ku penuh beban pergumulan berat pun kau kirimkan doa
Terkadang aku ingin tahu terbuat dari apakah hatimu itu
Atau apakah isi di dalam nuranimu yang selalu kau semai
Aku sungguh telah terpesona pada kehadiranmu
Yang setia menyuarakan kebenaran dalam sebuah kasih murni
Tak pernah berhenti kedua tangan
Mengulurkan berbagai kebaikan
Tak pernah ada rasa ingin imbalan
Sungguh kulihat sejatinya ketulusan
Hari ini ingin kupuisikan untukmu
Tak bisa kuberikan yang lain sebagai tanda rasa
Yang tak terlukiskan besarnya bahagiaku
Karena kehadiranmu yang meneladankan cinta
Cinta pada sesama
Cinta pada mereka yang papa
Cinta tanpa memandang mata
Cinta tanpa mengharap balas jasa
Aku kini sedang belajar darimu
Menjadi penebar kebahagiaan
Melalui kebaikan-kebaikan di tangan
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
4 September 2020
Artikel ke 1018
(Special for him, si pemberi teladan penebar kebaikan-kebaikan di tangan)
Puisi lainnya terinspirasi dia yang sama: Mengapa kau selalu baik padaku