Saat menengadah menatap angkasa
Hati merasa seolah begitu leluasa
Menebarkan segala harapan
Pada yang disebut keinginan
Ketika kedua tangan
Kembali bekerja dengan kekuatan
Sehingga lupa perhentian
Untuk sebuah peristirahatan
Karya terus ditorehkan
Dalam sebuah eratnya genggaman
Menanti akhir indah yang teridamkan
Meski penat menyergap tanpa ampunan
Lalu kedua tangan mulai terlipat
Untuk sebuah permohonan dalam doa
Demi kebaikan bersama bukan sesaat
Yang sungguh ingin teraih saja
Meneruskan kebaikan tanpa henti
Menguntai makna dalam karya sejati
Meski kedua tangan telah memberi pertanda
Untuk sekedar mendapatkan peristirahatannya
Namun
Hari terus berlanjut dengan semua kesibukan
Kedua tangan tak ada lagi kesempatan
Untuk sekedar menemukan sebuah kelegaan
....
Written by Ari Budiyanti
5 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H