Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Manfaat Shinrin-yoku (Wisata Hutan) dan Tinggal Dikelilingi Pepohonan bagi Kesehatan

20 Juli 2020   05:33 Diperbarui: 20 Juli 2020   23:12 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.



Saya sangat suka bepergian ke area berhutan atau rimbun dengan pepohonan. Saya memilih menikmati udara segar di area hutan buatan. Saya belum punya cukup keberanian berpetualang ke hutan alam atau hutan liar. Di dekat tempat tinggal saya di kampung, ada beberapa tempat wisata dengan latar belakang hutan buatan.


Hutan buatan tersebut terdiri dari banyak pohon pinus. Saat menikmati area hutan ini, saya dan keluarga berbincang-bincang tema obrolan santai. Kami sungguh menikmati kebersamaan di lokasi penuh pepohonan ini. Kami juga senang karena tanpa kami sadari, pilihan tempat wisata dengan banyak pepohonan ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan.


Saya juga mambawa buku untuk merasakan ketenangan membaca sambil menghirup udara segar. Buku tulis dan pulpen menjadi senjata lainnya kala ide menulis muncul sewaktu-waktu. Sementara keluarga menikmati area hutan dengan cara lainnya.

Dokpri. Kemit Forest
Dokpri. Kemit Forest

Hutan merupakan jantung dunia. Ia penyedia oksigen terbesar yang sangat dibutuhkan manusia. Udara segar yang dihasilkan pepohonan terbukti sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Selain itu, hutan liar juga dijadikan tempat berlindung satwa liar. Mereka juga adalah mahluk hidup yang membutuhkan udara segar. Sungguh, hutan amat vital bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.

Para peneliti di Jepang melakukan sebuah penelitian menarik yang melibatkan 228 orang responden. Tujuan penelitian ini ialah untuk menjelaskan pentingnya efek positif dari shinrin-yoku secara psikologi.  Pada tahun 2007-2010, penelitian ini dilakukan di daerah perkotaan padat penduduk dan tempat yang berhutan atau dikelilingi pepohonan.

Shinrin-yoku merupakan sebuah metode untuk menikmati kesegaran udara di hutan. Penelitian tersebut untuk membandingkan kondisi orang-orang yang terlibat di dalam kedua tempat yang berbeda.


Ternyata orang-orang yang secara rutin melihat pemandangan alam dan berada di area berhutan selama 15 menit per hari menunjukkan kondisi kesehatan yang secara signifikan jauh lebih baik daripada orang yang tinggal di area perkotaan tanpa pepohonan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mereka yang tinggal di sekitar tempat dengan pemandangan alam hutan ternyata pikirannya menjadi jauh lebih segar. Tingkat ketegangan yang bisa menyebabkan depresi juga jauh berkurang. Selain itu tingkat emosi marah, kebosanan, dan keraguan dalam bekerja pun berkurang.

Pada intinya, penelitian ini menghasilkan sebuah kesimpulan penting bahwa menikmati lingkungan yang berhutan atau banyak pepohonan di sekitar kita memberikan nuansa relaksasi yang mempengaruhi suasana hati kita menjadi lebih baik. Menarik, bukan?


Studi yang dilakukan di Jepang tersebut makin menguatkan kegemaran saya bepergian ke area yang memiliki banyak pepohonan. Salah satunya adalah pengalaman wisata ke Surabaya tahun lalu, saat pandemi Covid-19 belum masuk negara kita. Ibu, saya dan teman mengunjungi hutan bambu dan juga hutan mangrove di Surabaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun