Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mengapa Mencintanya Ternyata Terlarang?

1 Juni 2020   06:00 Diperbarui: 1 Juni 2020   06:26 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinta
Sebuah rasa yang datang melanda
Pada sukma yang merana
Karena bertemu nyatanya
Betapa tak boleh sungguh mencintanya

Apakah bisa mengalirkan dahaga rasa
Yang tersiram sejuknya embun rindu
Namun nyatanya sekali lagi pilu
Ku tahu hati ini tak boleh menujunya

Mengapa dia harus di sana
Dalam pilihan hidup kesendirian
Hanya demi yang Tercinta sejatinya
Bahwa Pencipta Semesta saja tertuju semua cintanya

Lalu aku harus bagaimana
Jika mencinta menjadi sebuah lara
Menyadari bahwa hanya boleh sebatas mengagumi keberadaannya
Mungkin karena cinta bagiku seolah menuntut bersama

Jika cinta padanya sungguh terlarang
Mengapakah tak bisa terbendung ketika datang

 ..
Written by Ari Budiyanti
31 Mei 2020
#PuisiHatiAriBudiyanti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun