Gelap malam pekat semalam penuh gelegar guntur menggema
Silih berganti kilat menyambar di angkasa
Bagai rangkaian kembang api alam yang dahsyat
Percikan api menghias malam dalam deras hujan
Kala setiap insan terlelap dalam buaian alam
Suasana indah membawa bahagia nyaman istirahat malam
Namun ...
Ada pula mereka yang cemas mengkhawatirkan
Bila curah hujan meninggi dan tak berhenti
Selokan air telah penuh meluber ke halaman depan rumah
Bagaimana bila nanti meluap masuk sampai ke dalam rumah
Bencana yang mengintip membuat batin merintih pilu
Belum pula saat penyebaran covid 19 terhenti
Mengapa harus bertambah kecemasan akan yang lain lagi
Mengapa berturut-turut bencana mengiring langkah bangsaku
Memang ada kalanya tak bisa dicegah sempurna saat alam semesta berbicara keras
Meski demikian bisakah aku hanya berdiam diri
Dalam pasrah hati menghadapi melodi nurani
Oleh gempitanya ruah suasana jiwa
Mari bersama menjaga diri semaksimal yang kita mampu
Mari bersama ramah pada alam tempat kita tinggal saat ini
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
22 Maret 2020
Telah tayang diSecangkirkopibersama.com : Meredam-hujan-dalam-genggamanÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H