Kucoba diam dalam sendiriku dan berpikir dalam hatiku
Bila kurenungkan setiap cinta Tuhan  padaku
Pastilah selalu aku takjub akan kebesaran cinta-Nya
Waktu kecilku belum mengenal-Nya sedikitpun
Ia memberiku kepandaian
Lebih diantara saudara-saudariku
Akhirnya nilai terbaik selalu kuraih
Sampai masa remajaku
Lalu di awal masaku menjadi lebih dewasa
Tentu dibanding masa sebelumnya
Bukan dibandingkan dengan teman sebayaku
Kalau itu aku pasti ketinggalan jauh
Saat itulah Tuhan
Menangkapku dalam cinta-Nya
Sedikit demi sedikit tapi pasti Tuhan mengubahku
Memang saat itu prestasiku tak segemilang masa kecil
Namun hidup kekal telah dianugerahkan-Nya padaku
Saat-saat itu adalah masa-masa sulitku
Ketika nyatanya aku begitu menurun drastis di prestasiku, tentu karena
Namun tangan-Nya teramat kuat memegangku
Sehingga aku nggak sampai jatuh sama sekali
Memang semua seolah meninggalkan dan menyepikanku
Namun kesetiaan-Nya begitu teramat terbukti
Betapa cinta-Nya sungguh menerimaku
Dengan ketulusan tentang apapun aku itu
Bila aku tidak berjumpa dengan-Nya aku pasti hancur
Written By Ari Budiyanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H