Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hujan Coklat di 14 Februariku

14 Februari 2020   19:59 Diperbarui: 14 Februari 2020   20:05 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadiah Valentine. Photo by Ari

  14 Februari 2020 menjadi saat merayakan hari kasih sayang bagi banyak orang. Terlepas dari pro dan kontra mengenai hari Valentine, pada kenyataannya hari ini menjadi saat yang dipilih banyak orang untuk saling memperhatikan sesama dengan memberikan aneka hadiah. 

Begitu juga yang saya rasakan di 14 Februari ini. Kemarin saya sudah mempersiapkan sekotak wafer coklat untuk saya bagikan pada murid di kelas saya. Saya bukannya ingin memaknai khusus 14 Februari sebagai hari kasih sayang saja. Karena setiap hari memang kita bisa menunjukkan kasih sayang pada sesama. 

Saya yakin murid-murid saya pun merasakannya. Apabila ada anak yang kehausan karena kehabisan air minumnya, tak jarang saya belikan air untuk isi ulang botolnya. Seandainya ada siswa yang lupa tidak dibawakan bekal makanan juga sering saya belikan makan di kantin sekolah. Atau bila sampai ada siswa lama tidak kunjung dijemput oleh orang tuanya, sampai melewati jam makan siang, saya tak segan membelikan makanan untuknya. 

Saya rasa hal-hal sederhana tersebut juga dilakukan oleh banyak rekan guru yang lainnya. Siswa-siswi yang ada di kelas sudah diangap seperti anak sendiri. 

Namun khusus 14 Februari ini, yang sudah familiar dengan perayaan Valentine di berbagai kalangan, ada baiknya jika mau memaknainya dengan sebuah perlambang/simbolik berbagi kasih sayang dengan memberi hadiah kecil pada mereka yang dekat di hati kita. Namun harus dilakukan dengan hati tulus dan tanpa paksaan. Apalagi hanya karena ikut-ikutan. Apakah Anda langsung tidak setuju dengan pendapat saya? Tidak apa-apa. Beda pendapat, boleh kan? 

Hadiah bisa berupa kartu ucapan, setangkai bunga, sebatang coklat, wafer coklat, sebuah boneka, atau permen coklat. Ada banyak pilihan hadiah lainnya yang bisa dibagikan. Tapi kembali lagi, ini bukan suatu keharusan. Jika kita merasa semua itu tidak perlu, ya tidak usah dilakukan. Gampang bukan, tidak perlu juga diperdebatkan. 

Saya bukan termasuk orang yang suka membeli coklat sebagai konsumsi harian atau bulanan. Hampir jarang sekali saya membeli sebatang cokelat untuk dinikmati sendiri. Kalau membelikan hadiah coklat batangan untuk keponakan atau keluarga, cukup sering dibandingkan untuk dimakan sendiri.

Hadiah yang saya terima di 14 Februari 2020. Photo by Ari
Hadiah yang saya terima di 14 Februari 2020. Photo by Ari

Tapi di 14 Februari ini, saya mendapat kesempatan menikmati aneka jenis coklat yang diberikan oleh orang-orang di sekeliling saya. Senang ya. Saya perhatikan di media sosial banyak rekan guru membagikan kisah dan foto coklat yang mereka terima di hari Valentine ini, termasuk saya. Bahkan ada hadiah boneka, sendok kecil yang lucu dan hasil rajutan yang dibuat sendiri oleh seseorang untuk saya. Wah terasa menyentuh sekali kebaikan hati mereka yang diberikan tepat di tanggal 14 Februari 2020 ini. Saya seperti mendapatkan hujan coklat di 14 Februari 2020 ini. Bagaimana dengan Anda?

Hadiah yang saya siapkan untuk keluarga. Photo by Ari
Hadiah yang saya siapkan untuk keluarga. Photo by Ari

Apakah kita akan menolak jika seseorang ingin menunjukkan kasih sayangnya pada kita dalam bentuk pemberian hadiah kecil pada hari Valentine ini? Saya tidak akan tega. Terlebih jika yang memberikan adalah anak-anak kecil yang ingin menunjukkan betapa mereka sayang dan memperhatikan kita. Saya akan menerima dan berterimakasih. Tapi bukan berarti saya mengharapkan semua itu saya dapatkan hari ini. Karena justru di 14 Februari ini menjadi kesempatan saya untuk berbagi kasih sayang secara simbolik pada mereka semua. Saya sudah menyiapkan hadiah kecil juga untuk keluarga saya seperti foto coklat di atas. 

Saya akan merasa sangat sedih jika seandainya keluarga saya menolak pemberian coklat dari saya di hari ini. Terkadang, salah satu cara menghargai orang lain adalah dengan menerima pemberiannya. Meskipun ini juga todak berlaku selamanya dalam segala kondisi. Tidak semua hal disamaratakan. 

Biarlah di hari ini, yang banyak orang peringati sebagai hari Valentine atau hari Kasih sayang, kita bisa bijak memilih bagaimana bersikap. Seandainya harus menolak pemberian karena alasan yang paling tepat sekalipun bagi Anda, cobalah untuk menyampaikannya dengan bahasa yang lembut dan sopan. Jangan sampai kita melukai hati orang lain yang bermaksud tulus menunjukkan kasih sayang pada kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun