Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sebuah Kisah yang Tak Pernah Tertulis

6 Januari 2020   06:00 Diperbarui: 6 Januari 2020   06:24 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Pangandaran. Photo by Ari

Sedang aku menyusuri tepian jalan raya
Dengan sejuta lika-liku kehidupannya
Kadang tertemui tawa penuh gelak canda
Atau amukan amarah pada sesama

Di persimpangan lain ku tatap tangisan
Dalam bentangan lapar tanpa makanan
Lalu roda kembali berputar hingga ada
Tarian sukacita karena berlimpah harta

Sedang di sebuah sudut kota terduduk
Lelaki tua menengadah tangan mengiba
Harap seadanya belas kasih penduduk
Sambil menahan dingin yang melanda

Di tengah kota nampak gempita
Terdengar pesta pora penuh bahagia
Berlimpah makanan dengan aneka rasa
Bahkan sampai terbuang percuma

Ada suara merdu nyanyian anak jalanan
Memadu nada dengan musik sederhana
Sambil sedikit memaksa setiap insan
Yang ada tak jauh dari jangkauan suara

Di sebuah bilik pun ku lihat
Ada nenek tua sedang meratap
Menahan kelu rindu keluarga dekat
Yang tak kunjung datang menatap

Apakah lagi akan kutuliskan
Untuk menjadi bahan bacaan
Tentang aneka kisah kehidupan
Yang terkadang penuh ratapan

Namun bila ada satu terpisah
Pasti selamanya tak terlukis
Menjadi sebuah kisah
Yang tak pernah tertulis

...
Written by Ari Budiyanti
5 Januari 2020

#PuisiHatiAriBudiyanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun