Menatap senja yang telah tiada
Merengkuh fajar yang beranjak datang
Melepas siang yang menghilang
Menyambut remang kembali akhirnya
Begitu alur waktu di sekitarku
Terus beralih ikuti putarannya
Berganti dan mengelilingi rindu
Melukiskan sebuah rasa di suatu masa
Namun ada satu tak tentu membara
Tak pernah beralih terlebih mendua
Sebuah rasa yang memenjara
Karena pesona yang tiada tara
Rengkuhan keindahan sikap jiwa
Mematri cinta tiada tepi
Pada dia saja tertambat rasa
Meski sekelilingku bergantian pergi
Tak begitu adanya cerita tersulam
Selalu menemani di setiap kala
Entah itu senja, pagi, siang atau malam
Rasaku masih hanya padamu
Ya, aku padamu, bolehkah?
...
Written by Ari Budiyanti
5 Desember 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H