#11TahunKompasiana, sungguh berarti jasa-jasamu padaku, hai Kompasiana. Terbilang masuk tahun pertama saya menulis di Kompasiana, saya mendapati karya saya semakin banyak dibaca. Kalau kita menulis di blog atau media sosial lainnya, seperti Facebook, Tweeter, Instagram, Line, apalagi, tentulah dengan harapan tulisan kita dibaca orang lain. Demikian juga saya.Â
Meskipun awalnya saya bermaksud hanya menuliskan puisi saja di Kompasiana  tapi nyatanya seiring perkembangan waktu yang bergulir, ternyata saya menulis aneka kisah lain. Nah satu hal.menarik lainnya adalah, saya mendapati kalau Kompasiana ikut berperan aktif menyebarluaskan karya saya. Bagaimanapun saya berterimakasih.Â
Dulu sekali, saya mengawali menulis di blogspot, sekitar tahun 2011. Ada seorang teman yang menyarankan saya menulis di Kompasiana. Namun, saya tidak cukup berani memulainya. Baru di akhir  tahun 2018 lalu, saya mengikuti saran teman yang lainnya, untuk mulai menuliskan puisi di Kompasiana. Dan masih terus sampai sekarang.Â
Tulisan saya masih didominasi dengan fiksiana, puisi. Beberapa waktu ini mulai merambah ke dunia cerpen. Saya mencoba konsisten menulis cerpen di akhir pekan. Sudah hampir 4 Minggu berturut-turut saya mengisi akhir pekan saya dengan menulis cerpen. Karena respon pembaca dan rekan Kompasianer cukup baik, saya pun makin giat menulis cerpen.Â
Kemarin, hari Minggu bertepatan dengan hari Pahlawan, 10 November 2019, ada sedikit keengganan dalam memulai menulis. Tapi hari Pahlawan memberi saya inspirasi untuk menulis, terlebih lagi saat saya buka media sosial saya, facebook, muncul aneka postingan tentang hari Pahlawan. Dan herannya lagi, setelah saya berhasil mengalahkan keengganan saya dalam menulis, hari ini saya dikejutkan dengan melihat viewers artikel kemaren.Â
Dalam waktu 2 hari, karya saya sudah dilihat sekitar lebih dari 670 kali. Mungkin bagi kompasianer lain, ini hal yang biasa ya. Tapi buat saya itu hal yang luar biasa. Hari-hari biasanya, paling viewsnya hanya berkisar 50-100 an saja. Nah kalau sampai 650 lebih views, iya itu rekor buat saya. Pencapaian lain baginsaya dalam dunia tulis menulis.Â
Saya pun mencari-cari tahu, apa ya yang membuat orang bisa membaca artikel saya. Selain usaha saya dalam membeagikan link artikel saya di media sosial, ternyata Kompasiana juga loh.Â
Di akun Facebook dan tweeter Kompasiana, saya baru saja mendapati, puisi saya hari ini berjudul Kau adalah Dia dibagikan oleh Kompasiana baik di facebook resmi dan tweeter resmi Kompasiana. Seru ya. Sebenarnya ini juga bukan pertama kali saya tahu.Â
Bahkan dulu di story instagram Kompasiana juga pernah karya saya dibagikan. Saya merasa senang dan sangat dibantu oleh Kompasiana. Kalau mendapat label pilohan editor, maka ada kemungkinan untuk dibagikan juga di tweeter, instagram dan facebook Kompasiana. Seru ya. Jadi di usia Kompasiana yang ke 11 tahun ini, karya-karya saya semakin banyak dibaca orang. Terimakasih ya Kompasiana.Â
Selain itu, pemberian kategori Nilai Tertinggi dan Terpopuler juga menolong Kompasianer agar karyanya bisa dilihat banyak orang. Saya sering mendapati artikel saya masuk kategori Nilai Tertinggi, itu karena rekan-rekan Kompasianer bersedia mendukung saya dengan memberi votenya. Sementara masuk Terpopuler tidak cukup sering, tapi pernah beberapa kali. Bahkan saya sempat mengabadiaknnya.Â