Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hujan yang Sepi

1 Oktober 2019   05:01 Diperbarui: 1 Oktober 2019   05:11 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rintik air di tanaman markisa. Photo by Ari

Ah hujan..
Lagi dan lagi
Kau menyepikanku
Menyapaku dalam dinginmu
Menghempaskanku ke dalam percikanmu
Aku sesaat menangis karena lelah
Aku sejenak terluka saat hadirmu
Aku seketika meradang dalam kesalku

Ah hujan..
Aku lupa kau menahanmu
Kau hanya hadir dalam rintik
Kau tidak membasahiku dalam derasmu
Kau menantikan saat aku tiba
Di peraduan jiwaku
Kau tak lupakan aku sesungguhnya

Ah hujan ..
Maafkanku mengeluhkan hadirmu
Yang bukan kehendakmu sendiri
Ada Pengatur keberadaanmu
Ada yang memerintahmu
kapan datang dan pergi

Bilakah aku marah pun kesal
pada Pencipta hadirmu
Atau hanya karena lelahku
di tengah hadirmu yang tiba-tiba
Maafkanku hujan bilaku kecewa
Aku akan mengingatmu
Sebagai teman dalam sepiku
Sejenak yang seketika

...

Written by Ari Budiyanti
Oktober 1

2 years ago

Rintik air di tanaman markisa. Photo by Ari
Rintik air di tanaman markisa. Photo by Ari
#PuisiHatiAriBudiyanti

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun