Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merindu Sang Hujan

15 September 2019   21:10 Diperbarui: 15 September 2019   21:22 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Langit di atas rumah di kampung halamanku. Photo by Ari

Panas sudah menemani berbulan-bulan
Terik mentari siang menyengat badan
Saat angin menyapa, debu berhamburan
Menutup mata sekejap dalam kegelapan

Menatap langit berharap kelabu
Pertanda mendung menggelayut sendu
Namun tiada itu terbentang syahdu
Hanya tertinggal sisa senja mendayu

Kapankah titik airmu menetes ke bumi
Rindu semua menanti hadirmu
Meski hanya sekedar melepas penat hari
Dalam rintik air dingin menyelimuti pilu

Di sisi sana ada yang tersesak pengap
Karena terperangkap selimut asap
Akibat terbakarnya hutan yang kering
Karena kemarau yang tak jua berakhir

Tertutup samar wajah oleh pengaman
Agar udara berasap tak menetap tinggal
Di kedalaman setiap paru-paru insan
Tetapi tetap asap menyelusup sepenggal

Tidakkah kau rindu menyapa bumi
Yang terus menanti hadirmu lagi
Seruan-seruan ternaikan pedih hati
Satu persatu terlantunkan doa kini

Yang terus terbakar di ujung sana
Tak jua memberi sekedar pertanda
Akan berakhirnya segala nuansa
Penuh asap dan tetes air mata

Sang hujan di atas sana
Segeralah datang turun bersama
Redakanlah panas dan asap membara
Sejukkanlah lagi segar udara

Rindukah kau pada kami
Yang masih juga setia menanti

...
Written by Ari Budiyanti
15 September 2019

Puisi hati
Rindu hujan lagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun