Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Nature

Manfaatkan Bibit Pohon Gratis dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk Menjaga Ketersediaan Air di Kota

12 September 2019   23:49 Diperbarui: 14 September 2019   15:15 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto dari Facebook KLHK

Program Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang sudah digalakkan sekitar 3 tahunan lalu, mulai viral kembali akhir-akhir ini. Saya bahkan sudah menuliskan dua artikel berkaitan dengan program ini. Anda bisa baca di artikel 1 dan 2. 

Lalu apa kaitannya saya mengangkat tema ini dengan mewujudkan kota Jakarta yang ramah air? Jika KLHK sudah berinisiatif membagikan bibit gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia tanpa kecuali, ada baiknya kita ambil peran aktif dalam berpartisipasi menyukseskan program ini. 

Bagaimana jika warga Jakarta berkenan mulai menambah ruang untuk swtidaknya menanam satu pohon lagi di area perumahan mereka. Satu keluarga di setiap rumah mau menanam minimal 1 pohon baru saja. Apakah tindakan ini akan memberi efek positif pada kota Jakarta? 

Tentu saja berkaitan dengan keberadaan air tanah di kota ini. Pun gerakan menanam pohon ini bisa mengurangi kadar polusi udara. Juga akan menyehatkan mata saat melihat pepohonan rindang nan hijau. 

Pemandangan indah saya dapati di banyak jalan tol Jakarta yang saya lewati. Tanaman bunga bugenvil sedang indah bermekaran menghias sepanjang perjalanan. Di sisi pinggir lain jalan tol Jakarta yang terhubung dengan kota lain di sekitarnya, di beberapa tempat juga saya lihat ada banyak pohon-pohon hijau besar. Seharusnya menambah kesejukan kota Jakarta. 

Namun kenyataannya tingkat polusi di Ibukota Negara kita ini tergolong sangat berat. Apakah memungkinkan jika warga kota Jakarta maupun pendatang yang tinggal menetap lama di Jakarta, mau ambil bagian dalam program menanam pohon setidaknya satu saja di halaman rumah. Mungkin akan menolong kota Jakarta. Bukankah untuk bibit pohonnya sudah disediakan gratis oleh pemerintah? Jadi tunggu apa lagi? 

Dari sumber yang saya baca, banyaknya jumlah pohon di suatu tempat ternyata memberi sumbangsih besar pada ketersediaan air tanah. Bukan hanya itu, keberadaan pohon juga akan membantu meningkatkan kuantitas air di sumber air. 

Untuk penjelasan mendetailnya bisa Anda baca di Sini dalam artikel dari Kabar Hutan. 

Keberadaan banyak pohon juga ternyata dapat mempengaruhi iklim dalam hal ini kaitannya dengan hujan. Semakin banyak pohon di suatu area, akan mempengaruhi curah hujan di area tersebut. Selain itu juga bisa menurunkan suhu udara di area tsb. Area dengan banyak pohon seharusnya bisa lebih sejuk. 

Jika setiap kita aktif menanam dan merawat pohon, sebenarnya kita sedang bersikap ramah lingkungan dan menyokong ketersediaan air tanah. Bukan hanya itu, saat musim penghujan tiba, akar-akar pepohonan yang besar-besar ini akan membantu menahan tanah. Mencegah terjadinya banjir. Tapi jika curah hujan tinggi dan tidak ada cukup banyak pepohonan, maka akan lebih mudah terjadi banjir dan tanah longsor. 

Lihat dengan banyaknya manfaat menanam pohon ini, sungguh tak ada ruginya kita berbagian aktif menanam pohon. Lebih baik lagi jika bisa lebih dari satu. Bahkan dalam salah satu programnya, KLHK meminta kita menanam 25 pohon selama hidup. Bisa Anda baca lebih lengkap dalam artikel saya yang ke dua tentang menanam dan merawat 25 Pohon selama kita hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun