Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berbagi Biji-biji Tanaman Bunga sebagai Langkah Awal Kembangkan Gerakan Cinta Bumi

28 Juli 2019   07:00 Diperbarui: 19 Februari 2023   12:49 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga pukul empat warna kuning koleksi saya. Photo by Ari

Saya sangat suka berkebun, semua sudah tahu. Itu adalah kegemaran saya sejak.kecil. Almarhum Bapak sayalah yang mewariskan kegiatan baik ini. Kisahnya bisa dibaca di sini: My Father is my First Science teacher

Bukan hanya sekedar berkebun, sekarang saya mulai suka mengumpulkan aneka biji-biji bunga hasil berkebun saya. Lalu saya bagikan pada teman-teman saya yang suka berkebun juga.

Seperti foto biji tanaman bunga di atas. Berikut ini kwterangan gambar dengan angka 1 sampai 4. Biji:

1. Bunga Kertas/Zinnia
2. Bunga pukul empat
3. Bunga kenikir
4. Bunga pacar air

Tidak semua biji itu hasil dari berkebun saya. Misalnya biji bunga kenikir dan bunga kertas saya dapat dari tante saya yang juga suka berkebun. Di halaman depan rumahnya banyak tanaman bunga ini. Jangan heran, pemandangan di kampung memang indah. Di pekarangan depan atau belakang rumah biasa banyak tanaman bunga sebagai penghias.

Tanaman bunga di pekarangan depan rumah tetangga di kampung. Photo dokumen pribafi
Tanaman bunga di pekarangan depan rumah tetangga di kampung. Photo dokumen pribafi
Biji bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) dan biji bunga pacar air (Balsam) adalah hasil berkebun saya di halaman depan rumah. 

Bunga kertas atau Zinnia mempunyai banyak sekali varian. Mulai jenis bunga bermahkota selapis sampai berlapis-lapis. Dan bunga ini pun punya banyak warna menarik. Mulai dari merah, kuning, putih, oranye dll.

Aneka bunga kertas/Zinnia. Photo dokumen pribadi
Aneka bunga kertas/Zinnia. Photo dokumen pribadi
Bunga kertas ini mudah ditanam dengan menyebarkan saja bunga yang telah kering sebagai bijinya. Perawatannya juga tergolong mudah. 

Selanjutnya bunga pukul empat atau Mirabilis jalapa ini juga hasil dari pekarangan rumah. Bunga ini berbiji sangat banyak. Sama seperti bunga kertas, bunga ini juga mempunyai banyak varian warna. Tapi yang saya punya hanya warna kuning saja. 

Bunga pukul empat warna kuning koleksi saya. Photo by Ari
Bunga pukul empat warna kuning koleksi saya. Photo by Ari
Bunganya harum meskipun kecil ukurannya. Dan jika tumbuh subur, dari satu tanaman akan muncul banyak sekali bunga. 

Bunga pukul empat di halaman belakang rumah. Photo by Ari
Bunga pukul empat di halaman belakang rumah. Photo by Ari
Foto di atas adalah bunga pukul empat di halaman belakang rumah.

Hunga pukul empat di halaman depan rumah. Photo by Ari
Hunga pukul empat di halaman depan rumah. Photo by Ari
Berikutnya adalah foto bunga pukul empat di halaman depan rumah.

Keponakan saya berfoto dengan bunga pukul empat. Photo by Ari
Keponakan saya berfoto dengan bunga pukul empat. Photo by Ari
Keponakan saya berfoto saat bunga pukul emlat mekar di sore hari.

Bunga-bunga ini lama-kelamaan akan mengering dan meninggalkan biji. Nah biji-biji bunganya berwarna hitam jika sudah matang dan siap dipanen. 

Foto hunga pukul empat dan biji. Photo by Ari
Foto hunga pukul empat dan biji. Photo by Ari
Nah, biji-biji inilah yang saya kumpulkan sangat banyak. Kadang kalau sedang ada keponakan di rumah, saya minta mereka bantu saya panen. Bunga ini sudah tumbuh pula di halaman rumah teman saya lainnya. Karena saya memang rajin berbagi biji bunga. 

Bunga pacar air merah di halaman depan rumah. Photo by Ari
Bunga pacar air merah di halaman depan rumah. Photo by Ari
Biji lainnya adalah biji bunga pacar air. Pada gambar ilustrasi artikel adalah gambar dalam plastik nomor 4.

Bijinya berwarna coklat dan ukurannya sangat kecil. Meski demikian satu biji saja bisa tumbuh menjadi tanaman bunga yang berbunga banyak dan akhirnya akan mengering dan menjadi buah yang di dalamnya ada banyak biji kecil-kecil.

Sementara bunga kenikir tumpuk yang jiga saya dapat di halaman tetangga, bentuknya memanjang. Sama juga dengan biji bunga kertas. Jadi sisa bunga yang mengering, bisa dipanen dan dikumpulkan untuk ditanam. 

Baik bunga kertas maupun bunga kenikir, satu bunga saja, bisa menghasilkan banyak sekali biji. 

Saya bermaksud mengirimkan ke empat jenis biji yang sudah saya kumpulkan dan kemas kepada teman saya yang ada di Depok. Jauh ya dari Tangerang. Saya kirim menggunakan jasa penitipan paket barang. 

Jadi biji-biji ini sudah melintasi berbagai tempat. Mulai dari kampung tempat saya ambil, lalu saya bawa ke kota tempat saya tinggal dan saya kirim ke kota-kota lain. 

Biji tanaman bunga pukul empat yang pernah saya panen. Photo by Ari
Biji tanaman bunga pukul empat yang pernah saya panen. Photo by Ari
Jika kita semua rajin mengembangkan kebiasaan berbagi biji tanaman bunga ini, maka akan semakin banyak orang yang mau mulai berkebun. Karena mendapatkan biji bunga dengan mudah dan gratis. 

Semoga cara sederhana saya ini dalam berbagi biji aneka bunga dapat menjadi inspirasi bagi Anda. Jika Anda pun sudah melakukannya, mari kita lanjutkan. Saling berbagi biji tanaman bunga untuk semakin menghijaukan dan mengharumkan bumi. 

Mari cintai bumi dengan menanam bunga di pekarangan rumah Anda. 

....

Selamat hari Minggu bagi semua rekan pembaca dan rekan kompasianer.

Salam hangat dari saya si pencinta bunga.

...

Foto si.pengejar bunga. Penulis berfoto dibawah pohon bunga Tabebuya di Surabaya. Dokumen pribadi
Foto si.pengejar bunga. Penulis berfoto dibawah pohon bunga Tabebuya di Surabaya. Dokumen pribadi
Written  by Ari Budiyanti

28 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun