![Hunga pukul empat di halaman depan rumah. Photo by Ari](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/07/28/fb-img-1564246911725-5d3c8569097f3635d1711636.jpg?t=o&v=555)
![Keponakan saya berfoto dengan bunga pukul empat. Photo by Ari](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/07/28/fb-img-1564246666446-5d3c859a097f360a79119b53.jpg?t=o&v=555)
Bunga-bunga ini lama-kelamaan akan mengering dan meninggalkan biji. Nah biji-biji bunganya berwarna hitam jika sudah matang dan siap dipanen.Â
![Foto hunga pukul empat dan biji. Photo by Ari](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/07/28/fb-img-1564247018480-5d3c8633097f3617ca037f72.jpg?t=o&v=555)
![Bunga pacar air merah di halaman depan rumah. Photo by Ari](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/07/28/fb-img-1564247121715-5d3c86380d82305337727f55.jpg?t=o&v=555)
Bijinya berwarna coklat dan ukurannya sangat kecil. Meski demikian satu biji saja bisa tumbuh menjadi tanaman bunga yang berbunga banyak dan akhirnya akan mengering dan menjadi buah yang di dalamnya ada banyak biji kecil-kecil.
Sementara bunga kenikir tumpuk yang jiga saya dapat di halaman tetangga, bentuknya memanjang. Sama juga dengan biji bunga kertas. Jadi sisa bunga yang mengering, bisa dipanen dan dikumpulkan untuk ditanam.Â
Baik bunga kertas maupun bunga kenikir, satu bunga saja, bisa menghasilkan banyak sekali biji.Â
Saya bermaksud mengirimkan ke empat jenis biji yang sudah saya kumpulkan dan kemas kepada teman saya yang ada di Depok. Jauh ya dari Tangerang. Saya kirim menggunakan jasa penitipan paket barang.Â
Jadi biji-biji ini sudah melintasi berbagai tempat. Mulai dari kampung tempat saya ambil, lalu saya bawa ke kota tempat saya tinggal dan saya kirim ke kota-kota lain.Â
![Biji tanaman bunga pukul empat yang pernah saya panen. Photo by Ari](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/07/28/photogrid-1564248818856-5d3c8b7d097f3658e1366732.jpg?t=o&v=555)