Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gempita Rindu Mengoyak Kalbu

14 Juli 2019   19:00 Diperbarui: 14 Juli 2019   19:10 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai dan Laut di Bawah arah jembatan Suramadu. Photo by Ari

Rindu
Datang lagi nuansa rasa itu
Seolah telah bersemayam di kalbu

Resah
Kembali datang dengan riuh mendesah
Akan tiada sua dan sapa menggundah

..

Telah pergi saat-saat bersama
Indahnya masih merasuk sukma
Namun kenangan tertinggal mendera asa

Menatap rangkaian gambar kita
Mengalun nada-nada gejolak jiwa
Melantun bagai lagu rindu gempita

..
Terkadang hanya menyisakan lelah
Dalam ruang harap diri berpasrah
Berteman untaian doa menggugah

...
Kau saja yang mampu
Mengalunkan gempita rinduku

...

Written by Ari Budiyanti

(Rinduku tertinggal di Surabaya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun