Membaca. Tentu saja semua yang kenal dekat dengan saya akan tahu, kalau itu hobi saya. Membaca bukan lagi menjadi sekedar hobi, tapi kebutuhan. Sama halnya dengan tubuh kita mempunyai kebutuhan utama, makanan dan minuman, demikian pula pikiran kita membutuhkan aneka bacaan yang baik.
Bacaan kesukaan saya untuk mengisi waktu luang biasanya adalah kisah-kisah fiksi. Cerita klasik anak yang sudah jadi International best seller.Â
Clara nama gadis itu, anak seorang yang kaya raya di Frankfurt, Jerman. Clara sangat baik pada Heidi dan berusaha agar Heidi betah tinggal terpisah jauh dari kakek yang sangat dicintainya. Rindu akan kampung halaman membuat Heidi sakit dan kurus. Akhirnya satu-satunya jalan untuk kesehatan Heidi, ia pun dipulangkan ke rumah kakeknya di pegunungan. Heidi sangat senang dan sehat kembali. Di suatu kesempatan, Clara dan neneknya mengunjungi tempat tinggal Heidi dan kakek di pegunungan. Dengan perawatan kakek Heidi, Clara sembuh dan bisa jalan lagi.Â
Iya betul. Menulis. Selain membaca, menulis menjadi kegiatan berikutnya yang bisa kita lakukan untuk mengisi waktu luang. Bagaimana ya kalau ada yang merasa tidak punya kemampuan menulis?
Ini ada sedikit saran dari saya, mulailah dengan merangkum buku bacaan. Jika Anda ingin melatih ketrampilan Anda dalam menulis, bisa dimulai dengan menulis ulang isi bacaan dari buku yang kita baca. Kegiatan ini pernah saya lakukan. Saya merangkum isi buku bacaan yang saya pinjam dari perpustakaan maupun dari teman.Â
Bila sudah terbiasa membaca dan merangkum, tentunya perbendaharaan kata yang kita miliki bertambah banyak. Mulailah mencoba merangkai tulisan sederhana karya sendiri. Misalnya bisa dalam bentuk puisi atau narasi singkat. Saya juga melakukannya di buku harian. Saya biasa berkisah di buku harian saya sejak SMP. Lama-lama saya mulai terbiasa menulis.Â
Saya pernah memberanikan diri mengikuti lomba menulis meski tidak menang. Lalu juga mengirimkan karya saya ke buletin kampus dan ada beberapa yang dimuat. Malahan saya pernah kirim ke media online dan dimuat, saya bisa dapat hadiah hiburan berupa buku dan surat pemberitahuan bahwa karya saya dimuat di media online. Waktu itu, almarhum bapak saya yang menerima paketnya. Senang juga meski bukan hadiah dalam bentuk uang.Â
Di kesempatan lain, karena saya mengikuti salah satu event dan tulisan saya dimuat juga, saya dapat langganan gratis buletin milik mereka yang dikirim ke tempat kos saya di Surabaya. Penghargaan-penghargaan yang sepertinya kecil itu sudah membuat hati bahagia tidak kepalang.