Seperti denyut nadi tak tertangkap radar telinga
Pun terkadang desau lembut semilir angin tanpa jejak
Atau sepinya kepakan burung kecil di angkasa
Terkadang dalam nada alaminya tak terkuak
Sama seperti hadirmu yang tanpa suara
Tetiba menyusup dalam alunan lembut jiwa
Menjadi seolah dua berpadanan
Di dalam ruang asa  bergemerlapan
Pun ketika perih menyayat hati saat pergimu
Melangkah menjauh tanpa ijinku
Sesaat menengadah ke ruang mimpi
Menemukan kekosongan ruang hati tak bertepi
Saat kau datang dan pergi tanpa suara Â
Dan tak kuasa aku menahanmu tinggal
Kembali berteman secercah harapan
Akan kembalimu meski tanpa suara
...
Written by Ari Budiyanti
30 April 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H