Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Butiran Air di Jendela Kaca

14 April 2019   16:10 Diperbarui: 14 April 2019   18:04 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi titik-titik air nampak dihadapan
Sisa gerimis kapankah ku tak paham
Mungkin seharian karena kebersamaan
Membuatku lupa ada hujan

Bahagia saat bersama yang terkasih
Cerah ceria hati lupa penat yang ada
Bahagia penuh tawa dalam canda
Sukacita tak terbendung karena bersua

Meski hanya sejenak saja 
Namun memberi penghiburan nyata
Di tengah kesibukan menerpa
Yang sejenak itu membawa suka

Saat kulihat lagi butiran air itu
Tersebar rapi di atas kaca jendela
Tak bisa kuhilangkan sisa hujan
Begitu juga segala indahnya kenangan

Bila sejenak itu berlalu segera
Seperti butiran sisa hujan
Pun bersegera hilang nantinya

Tidaklah begitu dengan kebahagiaan
Akan selalu di hati bertahan
Keindahan bersama para keponakan
...

Sebuah kisah di tulis di bus antar kota warna merah, ketika waktu kunjungan tepah usai dan kembali pada kepenatan pekerjaan esok hari. Semangat.

Written by Ari Budiyanti
14 April 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun