Gelap yang mana menghantuikuÂ
Saat gegap malam menghalangiku
Pun desau ribut angin mengacaukankuÂ
Mendung kemelut menutup angkasa
Dalam redupnya rembulan malamÂ
Bintang enggan menampakan senyumanÂ
Terlebih suka bersembunyi dibalik mega Â
Lalu aku menghambur pada sepiÂ
Yang semakin sunyi di kala hati nyeriÂ
Oleh sakit karena apa telah terjadiÂ
Oleh lisan tajam bagai tusukan duriÂ
Masih bisa menyelamatkan diriÂ
Karena dekapan kasih sahabat sejatiÂ
Jangan biarkan lisanmu menyakitiÂ
Suatu hati yang tak terobatiÂ
Bagikan kasih dalam tebaran sayangÂ
Pun bahasamu yang menyejukkanÂ
Meski kadang kiramu kau mau
Menyembuhkan yang terlanjur luka
Berhentilah menambah derita
Beralihlah memberi cinta