Kupandang lagi sore ini
Nampak indah menjalar kuncup itu
Bukan hanya satu atau empat
Namun kini ada tujuh
Teringat lagi masa itu
Lebih dari dua tahun lalu
Ketika pertama kali membawamu
Menemani hari-hariku yang kadang membiru
Kau cukup lama tak berkuncup
Kau cukup lama mengajariku kesabaran
Hingga masa dua tahun pun berlalu
Kau mulai memunculkan kuncup kecilmu
Menantimu kian membesar
Menantimu kian menjalar
Dari tiap tepian ujung daunmu
Kau menunjukkan indah kuncupmu
Mereka bilang aku berharap sesuatu
Saat kutunggu mekarmu di malam gelap
Temaram lampu kini mampu menemani
Membantuku melihat jelas keindahanmu
Memang itu yang kunantikan
Melihat kesempurnaan mekarmu
Yang hanya sejenak memberikan semerbakmu
Yang hanya sesaat menebarkan semarakmu
Indahmu sungguh layak
Untuk selalu kunantikan
Bagiku hadirmu sangat istimewa
Dalam mekar putihmu mempesona
Dan kini..
Kau pun ternantikan lagi mekarnya
Di malam nanti
Kan kuabadikan keanggunan mahkotamu lagi
Dalam gegap gempitanya malamku
Yang hampir tak pernah tersepikan
Hingga dini hari
...
Sedang menanti lagi mekarnya bunga Wijaya Kusumaku
..
Written by Ari Budiyanti
Maret 21
2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H