Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ternantikan Kembali

21 Maret 2019   21:43 Diperbarui: 21 Maret 2019   21:51 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kuncup bunga Wijaya Kusuma koleksi saya. Photo by Ari

Kupandang lagi sore ini
Nampak indah menjalar kuncup itu
Bukan hanya satu atau empat
Namun kini ada tujuh

Teringat lagi masa itu
Lebih dari dua tahun lalu
Ketika pertama kali membawamu
Menemani hari-hariku yang kadang membiru

Kau cukup lama tak berkuncup
Kau cukup lama mengajariku kesabaran
Hingga masa dua tahun pun berlalu
Kau mulai memunculkan kuncup kecilmu

Menantimu kian membesar
Menantimu kian menjalar
Dari tiap tepian ujung daunmu
Kau menunjukkan indah kuncupmu

Mereka bilang aku berharap sesuatu
Saat kutunggu mekarmu di malam gelap
Temaram lampu kini mampu menemani
Membantuku melihat jelas keindahanmu

Memang itu yang kunantikan
Melihat kesempurnaan mekarmu
Yang hanya sejenak memberikan semerbakmu
Yang hanya sesaat menebarkan semarakmu

Indahmu sungguh layak
Untuk selalu kunantikan
Bagiku hadirmu sangat istimewa
Dalam mekar putihmu mempesona

Dan kini..
Kau pun ternantikan lagi mekarnya
Di malam nanti
Kan kuabadikan keanggunan mahkotamu lagi
Dalam gegap gempitanya malamku
Yang hampir tak pernah tersepikan
Hingga dini hari

...
Sedang menanti lagi mekarnya bunga Wijaya Kusumaku
..
Written by Ari Budiyanti
Maret 21
2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun