Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tiada

21 Desember 2018   05:00 Diperbarui: 6 Januari 2020   19:51 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di salah satu sudut kawasan Ancol. Ecopark. Foto koleksi Pribadi

Jangan mendamba pada yang tiada
Hanya siksa jiwa merana

Menunggu dalam rindu yang menumpuk
Untuk apa bila tak terpupuk

Jangan menyiakan waktu demi dia
Yang tiada tunjukkan rasa

Tiada bukan berarti duka
Terkadang tiada itu pemberi suka

Sadarlah kawan saat ini juga
Bahwa tidak semua tiada adalah nestapa

Yang kau perlu tahu tentang jiwa
Jangan biarkan asa menjadi tiada

Dan tercintamu terkadang hadir
Saat yang tiada itu tersingkir
Menjadi ada di tepian hati

Ditulis oleh
Ari Budiyanti

#PuisiHatiAriBudiyanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun