Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Persimpangan

4 Desember 2018   21:09 Diperbarui: 4 Desember 2018   21:14 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sedang merenungi kehidupan
Langkah terus terlajukan meski tak cepat
Melihat sekitar ..kadang ke belakang
Deru angin kadang membuatku melaju semakin kencang
Namun tak urung juga menghentikanku sesaat
Hujan membawa ceria dan tak jarang sendu
Terik mentari mengingatkanku berlindung
....
Salju..ah seandainya ada
Namun aku tak pernah melihatnya
Karena ada di belahan bumi yang lain
Tempat dia berpijak dan bukan aku
Pasti sangat mengganggu karena dinginnya
Lupakan... karena itu tak ada..
...
Mata selalu terhibur oleh warna-warni bunga
Juga kupu yang beterbangan ..
Tak urung telinga merasa bising dengar suara pekak
Jiwa terkadang penuh semangat terkadang rapuh
Namun kupastikan perjalanan terus berlanjut..
..

Ada suka ..ada duka..
Ada tawa ..ada tangis ..
Manakah ingin kuingat lebih banyak..
Semua kulalui dalam kesetaraan
Tidak ada yang lebih banyak..
...

Sampai saatnya di persimpangan..
Ketika hati harus memilih..
Apakah ke kiri atau ke kanan...
Ataukah harus terus ke depan
Segala yang indah ingin membuat menoleh
Dan berputar memandanginya lagi

Namun..
Terbayang keindahan di depan
Yang belum terlampaui
Sehingga langkahku akhirnya ke depan
Bukan ke kanan atau ke kiri
Menetapkan melanjut lurus
Semoga saatnya nanti kan tiba
Di penghujungku dalam kebahagiaan kekal

Ditulis oleh

Ari Budiyanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun